Jumat, 02 Maret 2012

Cara Terbaik untuk Mengalahkan dan Mempengaruhi Orang

Pada zaman Tiongkok Kuno ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yg berprofesi sbg pemburu dan mempunyai anjing-anjing yg galak dan kurang terlatih. Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba petani.  Petani itu meminta tetangganya utk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli.
Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah.Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim. Hakim itu  mendengarkan cerita petani itu dgn hati-hati dan berkata;

“Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yg kau inginkan, teman atau musuh yg jadi tetanggamu?”.

Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

“Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi yg mana Anda harus menjaga domba-domba Anda supaya tetap aman dan ini akan membuat  tetangga Anda tetap sebagai teman”.

Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju. Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu, yg mana ia menerima dgn sukacita dan mulai bermain dgn domba-domba tsb. Utk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tdk pernah menggangu domba-domba pak tani.

Di samping rasa terimakasihnya kepada kedermawanan petani pada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasi buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya.
Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman yg baik.

Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno mengatakan:
“Cara terbaik untuk  mengalahkan dan mempengaruhi orang adalah dengan kebajikan dan belas kasih".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar