Hadits & Sains: Bukti ilmiah bahaya berkhalwat dengan yang bukan Mahram
(Arrahmah.com) - Mengapa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam
(saw) melarang berkhalwat antara laki-laki dan wanita yang bukan
mahram? Apa yang disampaikan Rasulullah saw tidak ada yang keliru
padanya, sehingga penelitian-penelitian ilmiah dari Barat pun
membuktikannya. Berikut adalah terjemahan dari tulisan Abduldaem Al-Kaheel terkait bukti ilmiah bahaya berkhalwat dengan yang bukan mahram:
***
“Cukuplah anda duduk selama lima menit
dengan seorang wanita sehingga Anda memiliki proporsi tinggi dari hormon
meningkat” inilah temuan studi ilmiah yang dimuat tahun 2010 di Daily Telegraph!
Mengapa Nabi saw mengharamkan khalwat antara laki-laki dengan wanita
atau melihat sesuatu yang diharamkan Allah? Apa hikmah ilmiah larangan
ini? Mari kita baca berita ilmiah ini…
Para peneliti di Universitas Valencia
menegaskan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita (yang bukan
mahram) menjadi daya tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon
kortisol. adapun Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab
terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek penelitian mencoba untuk
melakukan penelitian atau hanya berpikir tentang wanita yang sendirian
denganya namun hal tersebut tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi
hormon.
Para ilmuwan mengatakan bahwa hormon
kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh
tetapi dengan syarat mampu meningkatkan proporsi yang rendah, namun jika
meningkat hormon dalam tubuh dan berulang terus proses tersebut, maka
yang demikian dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung
dan tekanan darah tinggi dan berakibat pada diabetes dan penyakit
lainnya yang mungkin meningkatkan nafsu seksual.
Bentuk yang menyerupai alat proses
hormon penelitian tersebut berkata bahwa stres yang tinggi hanya terjadi
ketika seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita asing (bukan mahram),
dan stres tersebut akan terus meningkat pada saat wanitanya memiliki
daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang pria bersama dengan
wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat atau ibunya
sendiri tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya
ketika pria duduk dengan seorang pria aneh, hormon ini tidak naik. Hanya
ketika sendirian dengan seorang pria dan seorang wanita yang aneh!
Para peneliti mengatakan bahwa pria
ketika ada perempuan asing disisinya, dirinya dapat membayangkan
bagaimana membangun hubungan dengannya (jika tidak emosional), dan dalam
penelitian lain, para ilmuwan menekankan bahwa situasi ini (untuk
melihat wanita dan berpikir tentang mereka) jika diulang, mereka
memimpin dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis dan masalah
psikologis seperti depresi.
Nabi saw melarang khalwat
Kita semua tahu hadits yang terkenal yang mengatakan: “Ingatlah,
janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita
(bukan mahramnya) melainkan yang ketiganya adalah syaitan.” (Sunan Tirmidzi no. 20165)
“Janganlah sekali-kali seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita saja, kecuali ia bersama muhrimnya” (Bukhari no. 4904)
Karena itu Nabi saw melalui syariat Islam ini menginginkan kita menghindari berbagai penyakit sosial dan fisik.
Ketika seorang Muslim mampu menghindari
diri dari melihat aurat wanita (yang bukan mahram) dan menghindari diri
dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu mencegah penyebaran
amoralitas dan dengan demikian melindungi masyarakat dari penyakit
epidemi dan masalah sosial, dan mencegah individu dari berbagai
penyakit.
Kami katakan kepada mereka yang tidak
puas dengan agama kami yang hanif (lurus): Bukankah Islam sebagai agama
yang benar, layak dihormati dan diikuti?
share from : http://www.ilmupsikologi.com/?cat=6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar